Matahari terbenam selalu digambarkan sebagai hal indah dan romantis. Tapi bagi sebagian orang, matahari terbenam justru menjadi pemicu kecemasan.
Fenomena tersebut dikenal sebagai sunset anxiety. Nama terakhir merupakan kondisi di mana seseorang merasa cemas atau tidak nyaman saat matahari mulai terbenam.
Apa itu sunset anxiety?
Pada dasarnya, sunset anxiety tak tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Hanya saja, para ahli kesehatan mental mengakui bahwa fenomena ini nyata adanya.
Sunset anxiety merujuk pada kondisi psikologis saat seseorang merasakan lonjakan kecemasan, kesedihan, atau bahkan perasaan isolasi seiring terbenamnya matahari.
Psikolog klinis dari Cleveland Clinic Akron General, Beena Persaud menjelaskan, kurangnya cahaya alami pada sore hingga malam hari dapat memicu gejala seperti berikut:
– energi dan motivasi yang menurun,
– rasa cemas akan tugas-tugas yang belum terselesaikan,
– ketidaknyamanan yang memicu rasa gelisah.
Apa penyebabnya?
Fenomena ini berkaitan erat dengan ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur berbagai fungsi, termasuk siklus tidur.
Persaud menjelaskan bahwa produksi hormon melatonin, yang dipengaruhi oleh cahaya, memiliki peran penting dalam menimbulkan perasaan tersebut.
Tubuh menganggap cahaya yang mulai menghilang sebagai sinyal untuk mulai beristirahat, sehingga orang yang rentan terhadap kecemasan atau depresi mungkin menjadi kelompok yang lebih terdampak.
Selain itu, tekanan dari tanggung jawab harian juga dapat memperburuk kondisi ini.
“Anda mungkin sering merasa hari berakhir terlalu cepat, sementara masih banyak tugas yang belum selesai,” ungkap Persaud, melansir New York Post.
Siapa yang rentan terkena sunset anxiety?
Sunset anxiety dapat dialami siapa saja. Tetapi, perasaan ini lebih sering terjadi pada orang dewasa yang memiliki tanggung jawab harian, mereka yang sebelumnya pernah mengalami gangguan kecemasan, hingga individu yang lebih peka terhadap perubahan cahaya atau mengidentifikasi diri sebagai night owls.
Tak ada kelompok yang lebih berisiko jika dilihat dari jenis kelamin dan ras. Siapa pun bisa mengalami sunset anxiety.
Bagaimana mengatasi sunset anxiety?
Untungnya, ada beberapa cara untuk mengurangi efek dari sunset anxiety. Berikut tipsnya.
1. Tentukan tujuan yang realistis
Coba lah menyelesaikan pekerjaan utama Anda sebelum waktu matahari terbenam. Hal ini penting agar tidak merasa terbebani saat malam tiba.
2. Rencanakan aktivitas menyenangkan
Lakukan kegiatan yang Anda nikmati, seperti membaca buku, mendengarkan musik, atau bersantai saat kecemasan mulai muncul.
3. Praktikkan kebiasaan tidur yang baik
Pastikan Anda memiliki rutinitas tidur yang konsisten. Misalnya, tidur di waktu yang sama setiap malam dan menghindari layar gawai sebelum tidur.
4. Memanfaatkan cahaya alami
Usahakan untuk menghabiskan waktu di luar ruangan saat siang hari. Jika minim cahaya matahari, gunakan sunlamp untuk membantu menjaga ritme tubuh.
5. Perhatikan pola makan dan olahraga
Nutrisi yang baik dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi gejala kecemasan. Tapi, hindari berolahraga dua jam sebelum tidur.
Jika gejala semakin parah atau tidak kunjung membaik meski sudah mencoba mengubah gaya hidup, konsultasikan kondisi Anda dengan profesional kesehatan mental.
Ingat, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika Anda merasa memerlukan bantuan, jangan ragu untuk mencari dukungan dari ahli kesehatan mental.