9 Minuman Pengganti Kopi Bikin Pagi Lebih Semangat

9 Minuman Pengganti Kopi Bikin Pagi Lebih Semangat

Bagi banyak orang, kopi adalah minuman wajib di pagi hari. Namun, ada juga yang memilih untuk tidak mengonsumsinya karena berbagai alasan.

Sebagian orang merasa kandungan kafein dalam kopi yang tinggi dapat menyebabkan kegelisahan dan tremor atau yang dikenal sebagai “jitters.”

Bagi yang lain, kopi bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan sakit kepala. Ada juga yang tidak menyukai rasa pahitnya atau merasa bosan dengan rutinitas minum kopi.

Jika Anda mencari alternatif pengganti kopi, cobalah minuman seperti teh matcha, kopi chicory, atau teh rooibos. Beberapa pilihan ini bahkan memiliki manfaat kesehatan tambahan.

Dikutip Healthline, berikut adalah 9 alternatif kopi yang lezat dan dapat Anda coba:

Minuman pengganti kopi

1. Kopi Chicory

Akar chicory dapat dipanggang, digiling, dan diseduh seperti kopi, memberikan rasa yang mirip tetapi tanpa kafein.

Chicory kaya akan inulin, sejenis serat larut yang dapat membantu pencernaan dan mendukung kesehatan usus dengan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli.

Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa chicory dapat merangsang produksi empedu, yang membantu pencernaan lemak.

Chicory root tersedia dalam bentuk bubuk siap seduh, mirip dengan kopi biasa. Namun, ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari konsumsi chicory karena belum ada penelitian yang cukup mengenai keamanannya dalam kondisi tersebut.

2. Teh Matcha

Matcha adalah teh hijau berbentuk bubuk yang lebih kaya antioksidan dibandingkan teh hijau biasa karena dikonsumsi dalam bentuk daun utuh.

Matcha kaya akan epigallocatechin gallate (EGCG), antioksidan yang dikaitkan dengan penurunan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2.

Matcha memiliki rasa yang segar dengan sedikit aroma tanah. Kandungan kafeinnya bisa bervariasi, mulai dari 35 hingga 250 mg per cangkir, tergantung pada cara penyajiannya.

3. Golden Milk

Golden milk adalah minuman hangat tanpa kafein yang mengandung rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, kunyit, dan lada hitam.

Kunyit dalam minuman ini mengandung kurkumin, yang memiliki sifat antiinflamasi kuat. Lada hitam membantu tubuh menyerap kurkumin lebih baik.

Golden milk dapat disiapkan dalam lima menit dengan mencampurkan susu (atau alternatif nabati), kunyit, kayu manis, jahe, dan lada hitam, kemudian dipanaskan hingga hangat.

4. Air Lemon

Air lemon adalah pilihan sederhana untuk menggantikan kopi di pagi hari. Minuman ini bebas kalori dan kafein serta kaya akan vitamin C, yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan kulit.

Hanya dengan menambahkan air perasan setengah lemon ke dalam segelas air, Anda sudah mendapatkan manfaat antioksidan untuk memulai hari dengan segar.

5. Yerba Mate

Yerba mate adalah teh herbal asal Amerika Selatan yang mengandung sekitar 80 mg kafein per cangkir, hampir setara dengan kopi.

Minuman ini kaya akan antioksidan, serta mengandung vitamin dan mineral seperti riboflavin, tiamin, fosfor, zat besi, kalsium, dan vitamin C.

Namun, konsumsi yerba mate dalam jumlah besar (1-2 liter per hari) dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker saluran pencernaan atas. Oleh karena itu, sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang.

6. Teh Chai

Teh chai adalah teh hitam yang dicampur dengan rempah-rempah seperti kapulaga, cengkeh, jahe, dan kayu manis.

Meskipun kandungan kafeinnya lebih rendah dari kopi (sekitar 48 mg per cangkir), teh chai tetap dapat meningkatkan kewaspadaan mental.

Teh ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung berkat kandungan antioksidannya.

7. Teh Rooibos

Teh rooibos atau teh merah berasal dari Afrika Selatan dan bebas kafein.

Minuman ini rendah tanin, senyawa yang dapat menghambat penyerapan zat besi, tetapi kaya akan antioksidan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh rooibos dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dan penurunan risiko kanker, meskipun masih diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia.

Teh ini memiliki rasa yang sedikit manis dan buah, serta tidak menjadi pahit meskipun diseduh dalam waktu lama.

8. Cuka Apel

Cuka apel dibuat melalui fermentasi apel dengan ragi dan bakteri, menghasilkan asam asetat, yang menurut penelitian dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.

Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa konsumsi cuka apel 1,35 sendok makan per hari selama 8 minggu dapat secara signifikan menurunkan kadar gula darah puasa dan meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes tipe 2.

Cuka apel harus selalu diencerkan sebelum dikonsumsi untuk menghindari iritasi tenggorokan dan kerusakan enamel gigi.

9. Kombucha

Kombucha adalah teh hitam yang difermentasi dengan bakteri dan ragi, menghasilkan probiotik, asam asetat, dan antioksidan.

Studi pada hewan menunjukkan bahwa kombucha dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kadar kolesterol, dan kadar gula darah. Namun, penelitian pada manusia masih terbatas.

Meskipun aman dikonsumsi bagi kebanyakan orang, mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sebaiknya berhati-hati karena tingkat keasaman kombucha dapat mempengaruhi sistem pencernaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *