Memasuki awal tahun, banyak orang mulai bersemangat menjalani resolusi baru, salah satunya menjalankan pola makan sehat untuk mencapai berat badan ideal.
Namun, kebiasaan makan yang tidak sehat sering menjadi hambatan. Salah satunya karena mi instan.
Mi instan memang memberikan rasa yang enak, ekonomis, dan praktis. Tak sedikit orang yang makan mi instan hampir setiap hari.
Kendati demikian, mi instan sebenarnya tak cocok dijadikan menu utama. Utamanya, bagi Anda yang ingin menjaga berat badan.
Alih-alih membantu menurunkan berat badan, konsumsi mi instan secara rutin malah memicu berbagai masalah kesehatan dan meningkatkan risiko obesitas.
Yang terjadi pada tubuh saat makan mi instan setiap hari
Berikut beberapa efek samping yang bisa muncul jika Anda terlalu sering makan mi instan.
1. Malnutrisi
Mi instan cenderung rendah nutrisi penting seperti protein dan serat. Sebuah penelitian di Korea mengungkapkan bahwa orang yang sering mengonsumsi mi instan memiliki asupan nutrisi lebih rendah dibandingkan yang jarang atau tidak mengonsumsi mi instan.
Selain itu, kebiasaan makan mi instan bisa memicu Anda cenderung memilih makanan tidak sehat lainnya, sehingga pola makan semakin tidak seimbang.
2. Gangguan fungsi ginjal
Kandungan natrium (garam) dalam mi instan yang tinggi bisa membebani kerja ginjal. Jika dikonsumsi terlalu sering, garam yang menumpuk dalam tubuh dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, stroke, hingga kanker perut.
3. Gangguan pencernaan
Mi instan termasuk makanan yang sulit dicerna tubuh. Jika dikonsumsi terus-menerus, sistem pencernaan harus bekerja ekstra untuk menghancurkannya. Hal ini bisa menyebabkan gangguan seperti diare, konstipasi, hingga perut kembung.
4. Penyakit jantung
Mi instan kaya akan MSG (monosodium glutamat) dan natrium, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Jika dibiarkan, hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, bahkan gagal jantung.
5. Sindrom metabolik
Konsumsi mi instan secara rutin sering kali menggantikan asupan makanan bergizi seperti sayur, buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan protein hewani.
Akibatnya, Anda berisiko mengalami sindrom metabolik, yang ditandai dengan penumpukan lemak di perut, tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, dan lipid darah tidak normal.
6. Kenaikan berat badan
Mi instan juga bukan makanan ideal untuk mereka yang sedang diet. Kandungan tepung dan garam yang tinggi dapat menyebabkan retensi air serta meningkatkan berat badan.
Dokter spesialis penyakit dalam Ari Fahrial Syam menjelaskan bahwa konsumsi mi instan seharusnya hanya dilakukan sesekali.
“Mi instan itu makanan rekreasional, bukan pengganti makanan pokok. Kalau setiap hari makan mi instan, tentu ada risiko malnutrisi dan penyakit, seperti hipertensi,” jelasnya dalam sebuah wawancara.