Hujan kerap kali diasosiasikan dengan suasana romantis dan intim. Tak heran jika banyak orang beranggapan bahwa hujan bisa meningkatkan gairah seksual.
Tapi, benarkah demikian?
Seksolog Haekal Anshari mengatakan, belum ada studi ilmiah yang secara langsung menghubungkan hujan dengan peningkatan libido.
“Penelitian hujan dan libido meningkat ini belum ada, tapi yang pasti ada banyak faktor yang memengaruhi gairah seksual, termasuk lingkungan dan suasana hati,” kata Haekal dalam acara yang digelar Laci Asmara di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Hujan, kata dia, memang sering menciptakan suasana romantis. Gemericik air hingga hawa dingin dapat meningkatkan nuansa intim.
Suasana seperti di atas dapat memengaruhi kondisi psikologis dan membantu menciptakan suasana yang mendukung untuk peningkatan libido.
Apalagi, hujan juga sering dikaitkan dengan kenyamanan dan ketenangan, yang dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan mood.
Dalam kondisi rileks seperti ini, tubuh lebih mudah merespons rangsangan seksual. Bukan tak mungkin jika seseorang merasa lebih bergairah dalam kondisi ini.
Meski demikian, faktor-faktor lain seperti hubungan interpersonal, tingkat keintiman, dan kondisi fisik, tetap menjadi pengaruh yang lebih dominan dalam meningkatkan libido seseorang.
“Sebenarnya, yang membangkitkan libido itu adalah kombinasi banyak hal, termasuk lingkungan, suasana, dan interaksi. Jadi, meskipun suasana hujan mendukung, itu hanya salah satu faktor pendukung, bukan penyebab utama,” kata Haekal.
Hujan mungkin menciptakan momen yang tepat untuk meningkatkan kedekatan dengan pasangan. Namun, pada akhirnya gairah seksual adalah hasil dari perpaduan kompleks antara faktor fisik, psikologis, dan emosional.
Jadi, jika suasana hujan membuat Anda merasa lebih romantis dan terhubung, nikmati momen tersebut sebagai kesempatan untuk mempererat hubungan dengan pasangan.