Gula adalah salah satu ‘makanan’ yang tak bisa lepas dari manusia. Namun, benarkah gula berlebihan penyebab penuaan dini?
Gula ada di mana-mana. Di nasi, ada gula. Di tepung, ada gula. Di minuman dan makanan manis, tentu sangat jelas terdapat gula di dalamnya.
Rasa manis dari gula juga bisa bikin nagih. Bahkan, lebih banyak orang yang suka teh manis atau kopi manis alih-alih yang pahit atau tawar. Makanya, gula sering ditambahkan di kedua minuman ini.
Namun, mengonsumsi gula juga tidak boleh berlebihan. Pasalnya, gula berlebihan bisa jadi penyebab penuaan dini. Kok bisa?
Melansir Unitypoint Health, penuaan memang bagian dari proses hidup seseorang. Tetapi, proses ini bisa berjalan lebih cepat karena gula yang dikonsumsi manusia.
Penjelasannya, dalam DNA manusia terdapat lapisan kecil yang disebut telomer. Lapisan ini bisa melindungi DNA manusia dari kerusakan.
Setiap kali DNA terbaca atau diduplikasi, telomer akan memendek dan mengonsumsi gula mempercepat pemendekan tersebut yang juga mempercepat proses penuaan.
Belum jelas berapa banyak gula yang menyebabkan hal ini terjadi. Namun, semakin banyak gula dalam tubuh, semakin buruk kondisinya.
Selain itu, melansir Kementerian Kesehatan, terlalu banyak gula juga bisa menyebabkan kulit lebih cepat keriput.
Hal ini terjadi karena kandungan air dan kolagen dalam kulit berkurang lantaran gula yang dikonsumsi berlebihan bisa mempercepat proses glikasi kolagen di kulit.
Glikasi sendiri merupakan proses saat gula dalam darah melekatkan diri ke protein. Mereka kemudian membentuk molekul baru yang disebut advanced glycation end products (AGEs) yang merusak protein di sekitarnya
Sehingga ketika konsumsi gula Anda semakin banyak, maka kerusakan yang terjadi akibat keberadaan AGEs ini bisa makin besar. Hal ini pun langsung berpengaruh terhadap kulit, jadi lebih keriput dan tidak kencang meskipun usia masih muda.
Makanya, konsumsi gula berlebihan jadi salah satu penyebab penuaan dini. Sebaiknya, kurangi konsumsi gula agar lebih awet muda.