Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan masyarakat soal risiko penularan Mpox lewat droplet.
Pada Selasa (27/8), WHO mengatakan bahwa droplet merupakan rute penularan minor Mpox dibandingkan dengan kontak fisik. Meski kemungkinannya kecil, tetap saja risiko itu ada.
Dalam situs resmi WHO, disampaikan bahwa Mpox menyebar antarmanusia utamanya melalui kontak fisik dekat dengan seseorang yang terinfeksi.
“Kontak dekat mencakup kontak kulit ke kulit (seperti bersentuhan atau berhubungan seks) dan kontak mulut ke mulut, atau kontak mulut ke kulit (seperti berciuman),” tulis WHO.
Dalam siaran yang sama, WHO juga mengingatkan soal risiko penularan Mpox lewat droplet.
Mereka menyebutkan bahwa berhadapan langsung dengan seseorang yang terinfeksi Mpox bisa memicu penularan. Contohnya seperti berbicara dalam jarak dekat, yang dapat menghasilkan tetesan pernapasan yang menular.
Mengutip Channel News Asia, Juru Bicara WHO Margaret Harris mengatakan, ada kemungkinan penularan virus saat seseorang berbicara dengan dengan pasien cacar monyet.
“Ketika Anda berbicara dengan seseorang, Anda akan mengeluarkan percikan ludah. Tapi, itu bukan bentuk penularan yang sangat besar, dan itu bukan penularan melalui udara jarak jauh,” ujar Harris.
Ia juga menegaskan, penularan utama cacar monyet tetap berisiko tinggi terjadi melalui kontak fisik dekat.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan penularan Mpox lewat droplet.
Kendati demikian, WHO tetap merekomendasikan pasien cacar monyet dan tenaga kesehatan untuk menggunakan masker.