Mandi air garam disebut-sebut bisa meredakan otot-otot yang tegang dan bikin tubuh rileks. Tapi, apa efek samping dari mandi air garam?
Mandi mineral atau yang biasa menggunakan air garam telah menjadi salah satu bentuk terapi yang dilakukan orang sejak lama. Mandi dengan air garam tertentu dipercaya bisa memberikan khasiat untuk tubuh.
Garam Epsom adalah jenis garam yang kerap digunakan untuk mandi. Garam ini muda dilarutkan dalam air hangat dan dipercaya bisa menghilangkan rasa nyeri.
Mandi air garam setidaknya dipercaya membawa beberapa manfaat. Di antaranya adalah meredakan nyeri otot dan sakit kepala, meringankan nyeri sendi, melancarkan peredaran darah, menenangkan pikiran, hingga bikin tidur lebih nyenyak.
Efek samping mandi air garam
Meski dipercaya kaya khasiat, namun masih banyak orang yang bertanya-tanya soal apa efek samping dari mandi air garam.
Mengutip Healthline, jika digunakan sebagai rendaman atau mandi, garam Epsom umumnya dianggap aman.
Namun, pada beberapa orang, garam Epsom bisa menimbulkan reaksi saat digunakan untuk mandi. Hal ini utamanya sering ditemukan pada pemilik kulit sensitif.
Jika Anda belum pernah mandi dengan garam ini, maka pertimbangkan untuk mengujinya terlebih dahulu pada sebagian kecil kulit. Jika dirasa aman, maka Anda bisa meneruskan mandi dengan garam Epsom.
Hindari merendam kulit yang terluka dalam air garam.
Hentikan penggunaan jika Anda mengalami kondisi berikut:
– kulit gatal,
– reaksi alergi seperti ruam,
– infeksi kulit.
Cara mandi air garam
Mayo Clinic merekomendasikan orang dewasa untuk menggunakan maksimal 400 gram garam Epsom per 4 liter air hangat. Lebih dari itu, air akan terasa licin. Garam ini juga bakal membuat kulit kering.
Berendam setidaknya selama 15 menit. Jika Anda berendam dalam air garam hangat untuk meredakan nyeri, maka pastikan suhu air tidak terlalu panas. Alih-alih mengurangi pembengkakan, air panas bisa memperburuk rasa nyeri.
Demikian penjelasan mengenai apa efek samping dari mandi air garam. Semoga bermanfaat.