Merasa kurang tidur di malam hari tadi? Jika iya, Anda perlu tahu apa saja bahaya kurang tidur di malam hari.
Tidur merupakan fondasi bagi tubuh yang sehat dan bugar. Tidur cukup dan berkualitas diperlukan untuk menjaga kesehatan kardiovaskular, metabolisme, dan otak.
Saat tertidur, hampir semua organ tubuh aktif meregenerasi dirinya.
“Kita butuh tidur agar bisa memulihkan nutrisi, mengusir racun, dan mengisi ulang tenaga untuk hari berikutnya,” ujar ahli kesehatan tidur Nancy Foldvary-Schaefer, mengutip laman Cleveland Clinic.
Kehilangan waktu 1,5 jam tidur saja bisa berdampak pada beberapa hal seperti kurangnya kewaspadaan, masalah memori, suasana hati yang buruk, hingga rasa malas untuk menjalani aktivitas harian yang normal.
Bahaya kurang tidur di malam hari
Selain merasa pusing, kurang tidur bisa memengaruhi banyak hal. Berikut beberapa bahaya kurang tidur di malam hari, mengutip berbagai sumber.
1. Badan loyo
Sering menguap di siang hari? Bisa jadi Anda kurang tidur di malam sebelumnya.
Kurang tidur menyebabkan kelelahan, energi rendah, dan rasa ngantuk berlebih. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan dalam menyelesaikan aktivitas harian.
2. Sering tersandung
Kurang tidur bisa memengaruhi keseimbangan tubuh. Jangan heran jika Anda sering tersandung saat kurang tidur di malam sebelumnya.
Sebuah studi tahun 2021 menemukan, kurang tidur memiliki efek negatif yang signifikan pada gaya berjalan. Studi lain juga menemukan bahwa kurang tidur dapat memengaruhi keseimbangan.
Keduanya membuat Anda berisiko tersandung dan terjatuh tanpa sebab.
3. Bete seharian
Bukan rahasia lagi, kurang tidur di malam hari bisa memengaruhi suasana hati. Tak heran jika saat kurang tidur, kamu akan merasa bete dan gampang marah seharian.
4. Gampang lupa
Lupa di mana menaruh kunci motor semalam? Wajar saja, soalnya kamu kurang tidur malam tadi.
Kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan otak untuk mengingat dan bereaksi. Anda bisa jadi mudah lupa di keesokan harinya.
Tahapan tidur nyenyak sendiri berperan dalam proses belajar dan memori. Tahapan ini meliputi tidur dengan gerak mata cepat (REM) dan tidur non-REM.
“Saat kurang tidur, otak tidak dapat mengkatalogkan memori dengan baik,” ujar Foldvary-Schaefer.
5. Penglihatan kabur
Kurang tidur juga dapat menyebabkan gangguan neurologis seperti penglihatan yang kabur.
Hal ini terjadi karena otak tak berhasil membersihkan racun-racun yang terkumpul selama tubuh terjaga. Akibatnya, masalah neurologis pun muncul.
6. Mata panda
Jangan kurang tidur jika tak ingin punya lingkaran hitam di bawah mata. Kehadiran lingkaran hitam bisa menurunkan rasa percaya diri.
Selain mata panda, kurang tidur di malam hari juga ditemukan dapat memicu lebih banyak kerutan pada kulit.
7. Kekebalan tubuh melemah
Kurang tidur juga bisa membuat kekebalan tubuh melemah.
“Setelah beberapa hari berturut-turut tidak cukup tidur, Anda mungkin jadi lebih rentan terhadap penyakit,” ujar Foldvary-Schaefer.
Hal ini terjadi karena tubuh memproduksi lebih banyak sel darah putih saat kurang tidur. Kondisi ini memicu ketidakseimbangan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
8. Berat badan naik
Dalam jangka pendek saja, kurang tidur beberapa malam bisa membuat seseorang merasa mudah lapar. Kurang tidur sendiri memang dikenal sebagai faktor risiko obesitas.
Pasalnya, kurang tidur bisa mengganggu kadar hormon seperti ghrelin yang memberi sinyal ke otak saatnya makan, leptin yang membantu tubuh mempertahankan berat badan dalam jangka panjang, dan kortisol.
9. Masalah kesehatan serius di masa depan
Meski bersifat efek samping jangka panjang, namun bahaya satu ini juga perlu diperhatikan. Sering kurang tidur membawa Anda pada risiko berbagai penyakit kronis di masa depan.
Mengutip WebMD, beberapa penyakit yang bisa dipicu oleh kurang tidur kronis di antaranya penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, dan diabetes.
10. Malas berhubungan intim
Penurunan libido atau gairah seks juga jadi salah satu efek samping kurang tidur di malam hari. Energi yang terkuras, rasa kantung, dan ketegangan bisa jadi penyebabnya.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism pada 2002 menemukan, banyak pria yang mengalami sleep apnea memiliki kadar testosteron. Sleep apnea sendiri sering dikaitkan dengan kurang tidur.
Demi menghindari deretan bahaya kurang tidur malam di atas, upayakan agar selalu tidur berkualitas selama 7-9 jam dalam semalam.