Pilek jadi ‘tamu’ yang sering datang selama musim hujan. Apakah harus absen olahraga karena pilek? Hal ini tergantung seberapa parah gejalanya.
Hari-hari yang dingin ditambah kehujanan membuat orang rentan mengalami selesma.
Berbeda dengan influenza, biasanya selesma ditandai dengan pilek dan demam. Rasanya selesma tak terlalu berat sehingga tetap bisa beraktivitas termasuk olahraga.
Akan tetapi, bolehkah olahraga saat pilek?
Dokter umum NHS Jeff Foster berkata, ada kelebihan dan kekurangan berolahraga saat sakit.
“Sisi positifnya, jika Anda mengalami penyumbatan dan merasa sedikit pusing, berolahraga dapat menjadi cara untuk membantu membersihkan sekresi, membuka dada, melegakan hidung tersumbat, mempercepat metabolisme, merangsang nafsu makan, meningkatkan kualitas tidur, dan melepaskan endorfin agar Anda merasa lebih baik,” terang Foster, seperti dilansir dari The Independent.
Sisi negatifnya, lanjut dia, olahraga seperti memberikan tekanan pada sistem imun yang sudah bekerja keras menghadapi penyakit. Pilek bisa berlangsung lebih lama karenanya.
Sementara itu, Edward R. Laskowski, dokter dengan sertifikasi kesehatan olahraga, mengatakan bahwa Anda tetap bisa olahraga saat pilek selama tidak ada demam.
“Aktivitas fisik ringan hingga sedang biasanya baik jika Anda ada selesma dan tidak demam. Olahraga bisa membantu Anda lebih baik dengan membuka saluran hidung dan meredakan hidung tersumbat untuk sementara,” kata Laskowski, mengutip dari Mayo Clinic.
Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah jalan kaki. Aktivitas fisik ini bakal memberikan banyak manfaat, apalagi jika dilakukan di tengah udara yang segar.
Idealnya, seseorang menghabiskan 10 ribu langkah dalam berjalan kaki. Namun, saat kondisi tubuh sedang tidak terlalu fit, jalan kaki sebanyak 4.500 langkah saja dianggap sudah cukup dan membawa manfaat kesehatan.