Sebagai salah satu organ tubuh, otak perlu dijaga kesehatannya. Sayangnya, ada beberapa kebiasaan yang bisa merusak otak.
Otak merupakan organ yang paling kompleks. Organ satu ini mengendalikan ingatan, perasaan, dan pikiran.
Dengan jaringan neuron yang begitu kompleks untuk mengendalikan semua gerakan, otak dianggap sebagai salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia.
Seiring bertambahnya usia, fungsi otak juga akan mengalami penurunan. Karena itu, otak perlu dijaga sebaik mungkin.
Kebiasaan yang merusak otak
Hindari beberapa kebiasaan yang merusak otak berikut, merangkum berbagai sumber.
1. Malas gerak
Mengutip laman Health Harvard Publishing, orang dewasa rata-rata duduk selama 6,5 jam per hati. Semua waktu yang dihabiskan di atas kursi ini dapat memengaruhi otak.
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal PLOS One pada tahun 2018 menemukan, terlalu banyak duduk dikaitkan dengan perubahan bagian otak yang berperan penting dalam memori.
Para peneliti menggunakan pemindaian MRI untuk melihat lobus temporal medial (MTL), wilayah otak yang membuat memori baru. Mereka menemukan, orang yang duduk paling lama memiliki wilayah MTL yang lebih tipis.
2. Malas bersosialisasi
Kesepian dikaitkan dengan risiko depresi dan Alzheimer yang lebih tinggi. Kesepian juga bisa mempercepat proses penurunan fungsi kognitif.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journals of Gerontology: Series B pada 2021 lalu menemukan, orang yang kurang aktif secara sosial kehilangan banyak materi abu-abu otak atau lapisan luar yang memproses informasi.
3. Kurang tidur
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep pada tahun 2018 menemukan, keterampilan kognitif seperti memori, kemampuan nalar, dan pemecahan masalah akan menurun saat seseorang tidur kurang dari tujuh jam setiap malam.
4. Memelihara stres
Stres kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal. Nama terakhir merupakan area otak yang mengatur memori dan proses pembelajaran.
5. Terlalu banyak menatap layar gawai
Di zaman kiwari, kita hidup dikelilingi oleh layar-layar digital. Namun di sisi lain, screen time berlebih juga bisa mengganggu ritme sirkadian yang bisa memicu perubahan suasana hati, kelelahan, dan insomnia.
Mengutip Times of India, National Institutes of Health memperingatkan, screen time yang terlalu lama pada anak dikaitkan dengan hasil tes berpikir dan bahasan yang buruk.
6. Jarang minum
Air merupakan komponen penting dalam otak. Dehidrasi ringan sekali pun dapat memengaruhi reaksi, memori, dan perhatian.
7. Jarang sarapan
Sarapan memberi energi vital yang dibutuhkan otak untuk menjalani aktivitas harian.
Sebuah studi menemukan kaitan antara kebiasaan tidak sarapan dengan peningkatan stres dan kinerja akademis yang buruk.
8. Mendengarkan musik terlalu keras
Paparan musik dengan volume kencang dalam jangka panjang dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak. Kebiasaan ini juga bisa memicu gangguan pendengaran akibat kebisingan.
9. Sering berada di ruang gelap
Mengutip WebMD, kurangnya cahaya dalam ruang bisa memicu rasa tidak nyaman yang pada akhirnya dapat memperlambat kinerja otak.
Penelitian juga menemukan, sinar matahari membantu menjaga otak bekerja dengan baik.