Katanya orang Indonesia belum makan kalau belum makan nasi putih. Ternyata konsumsi nasi putih berlebihan punya efek samping kurang baik untuk kesehatan.
Nasi merupakan makanan pokok yang umum di Indonesia dan banyak negara di Asia. Biasanya orang mengonsumsi nasi putih dengan lauk pendamping dan sayuran.
Nasi putih adalah salah satu sumber karbohidrat yang diolah dari beras.
Mengutip Healthline, berbeda dengan beras merah yang mengandung dedak yang kaya serat, kuman baik, dan endosperm yang kaya karbohidrat, nasi putih dihilangkan dedak dan kumannya, sehingga hanya menyisakan endospermnya.
Kemudian diproses untuk meningkatkan rasa, memperpanjang masa simpan, dan meningkatkan khasiat masakan.
Efek samping nasi putih
Nasi putih bisa menjadi makanan sehat bila dikonsumsi sesuai dengan porsi yang aman. Makanan ini bermanfaat untuk mendukung kesehatan tulang, usus besar, dan jadi sumber energi.
Namun, terlalu banyak konsumsi nasi putih bisa menimbulkan efek samping. Apa saja?
1. Meningkatkan risiko diabetes
Mengutip Eat This Not That, nasi putih mengandung indeks glikemik yang tinggi sehingga berpeluang lebih besar meningkatkan kadar gula darah.
“Ini bisa menjadi masalah bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin mengatur kadar gula darah,” kata dietisian Trista Best.
Dietisian lainnya Mary Sabat mengatakan, memilih gandum utuh sebagai alternatif karbohidrat pengganti nasi putih lebih bermanfaat untuk kesehatan.
“Mengkonsumsi nasi putih dalam jumlah sedang dan memadukannya dengan makanan kaya serat dapat membantu mengurangi efek ini [pada gula darah Anda].”
2. Nutrisi lebih sedikit
Dibandingkan dengan biji-bijian lainnya, nasi putih lebih banyak diproses dan dihilangkan dedak dan kumannya, sehingga kandungan nutrisinya lebih rendah.
“Proses pemurnian menghilangkan sebagian besar vitamin esensial, mineral, dan antioksidan yang ada di lapisan luar beras, dan dibandingkan dengan beras merah, yang mempertahankan nutrisi tersebut, nasi putih menawarkan lebih sedikit senyawa yang meningkatkan kesehatan,” ujar Sabat.
Misalnya, beras merah tidak hanya mengandung lebih banyak serat dibandingkan nasi putih-3,5 gram pada beras merah dibandingkan 0,6 gram pada nasi putih-tetapi beras merah juga memiliki kadar mikronutrien lain yang lebih tinggi, termasuk zat besi, folat, dan magnesium.
3. Meningkatkan risiko sindrom metabolik
Istilah “sindrom metabolik” mengacu pada sekelompok faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke.
Melansir The Health Site, orang yang mengonsumsi nasi putih dalam jumlah besar secara teratur memiliki peluang lebih tinggi terkena sindrom metabolik, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition.
Namun, hubungan antara penyakit ini dan penyakit jantung masih belum diketahui.
4. Masalah pencernaan
Salah satu perbedaan paling mencolok antara nasi putih dan jenis nasi lainnya adalah kurangnya serat.
“Proses pemurnian nasi putih menghilangkan kandungan serat yang penting untuk kesehatan pencernaan dan menjaga rasa kenyang,” kata Best.
Tanpa serat, efek samping nasi putih akan menjadi kurang mengenyangkan, sehingga berpotensi menyebabkan makan berlebihan atau kurang mengontrol ukuran porsi.
“Asupan serat yang tidak mencukupi dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti sembelit, dan dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu seperti kanker usus besar,” tambah Sabat.
Jika Anda menggunakan nasi putih sebagai karbohidrat dalam makanan Anda, pastikan Anda menemukan cara lain untuk menambahkan serat, seperti sayuran, buah, atau kacang-kacangan.
5. Tidak sesuai dengan pola diet seimbang
Efek samping makan nasi putih berlebihan lainnya adalah tidak sesuai dengan pola diet seimbang. Mengonsumsi terlalu banyak nasi atau makanan tertentu lainnya dapat membatasi asupan nutrisi beragam.
Seiring waktu tubuh akan mengalami kekurangan seperti vitamin A, zinc, besi. Karena itu, penting untuk berdiskusi dengan dokter terkait porsi konsumsi nasi yang tepat.