Konon, pagi hari disebut-sebut sebagai waktu paling tepat untukĀ bercinta. Benarkah demikian?
Dokter spesialis andrologi di RS Pondok Indah Jakarta Selatan Androniko Setiawan mengatakan, tak ada alasan ilmiah yang menyebut pagi hari jadi salah satu waktu terbaik untuk bercinta. Utamanya, bagi mereka yang ingin memiliki momongan.
“[Disarankan] tidak [bercinta di pagi hari], terutama bagi yang ingin punya anak ya. Tidak dianjurkan juga berhubungan seksual pagi setiap kali penis ereksi,” kata Androniko dalam acara temu media yang digelar RSPI di Jakarta, Kamis (19/9).
Menurut Androniko, bercinta di pagi hari tidak bisa membuahkan hasil apa pun. Sperma pada pagi hari biasanya tidak dalam kualitas yang baik meski penis sedang ereksi.
Ereksi pada penis di pagi hari, lanjut Androniko, tak dipicu oleh kualitas sperma yang prima. Penis bisa ereksi karena kadar hormon testosteron memang mencapai puncaknya pada pagi hari.
Testosteron sendiri menjadi salah satu hormon yang digunakan untuk memproduksi sperma. Tapi, sperma sendiri diproduksi tidak dalam waktu singkat.
“Tak ada korelasi. Meskipun ereksi, tidak bisa dikaitkan begitu. Sperma juga tidak diproduksi setiap hari. Jadi kalau ada yang bilang waktu bercinta pagi itu bagus, tidak ada ya bukti ilmiahnya,” kata dia.
Lantas, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk bercinta?
Pada dasarnya, tak ada waktu khusus yang dianjurkan bagi pasangan untuk berhubungan seksual, utamanya dengan tujuan memiliki keturunan.
Bercinta bisa dilakukan kapan saja selama kondisi tubuh prima dan menjalani pola hidup sehat. Dengan kondisi seperti ini, memiliki keturunan tak jadi hal yang mustahil.
“Dan tentunya intensitas berhubungan seksualnya juga harus tinggi. Bukan kapan, tapi aturannya adalah berapa kali Anda bercinta,” katanya.