Hati-hati, sebaiknya perbaiki kebiasaan Anda sebab beberapa kebiasaan ternyata bisa bikin cepat pikun. Apa saja?
Banyak kebiasaan berkontribusi pada perburukan kesehatan otak.
Anda membiarkan stres, terlalu banyak duduk, kurang sosialisasi, ngemil tengah malam, dan beberapa lainnya.
“Kabar baiknya adalah hal ini juga paling mudah diubah,” kata Rudolph Tanzi, profesor neurologi di Universitas Harvard, mengutip dari Harvard Health Publishing.
Melansir berbagai sumber, berikut ini kebiasaan yang tanpa disadari bisa membuat seseorang cepat pikun.
1. Ngemil tengah malam
Rasa lapar di malam hari menggoda orang untuk mencari camilan sebelum kembali tidur.
Studi yang diterbitkan di jurnal eLife menemukan makan di waktu yang biasanya digunakan untuk tidur bisa berdampak pada hipokampus atau area otak yang mengontrol pembelajaran dan memori.
Sebaiknya makan di waktu yang seharusnya agar kualitas tidur tidak terganggu. Kualitas tidur yang baik diperlukan untuk konsolidasi memori di otak.
“Banyak orang bekerja atau bermain pada waktu normalnya mereka tertidur, penting untuk diketahui bahwa ini dapat menumpulkan beberapa fungsi otak,” kata salah satu penulis studi Dawn Loh dari UCLA Laboratory of Circadian and Sleep Medicine, mengutip dari Fast Company.
2. Terlalu banyak duduk
Waktu duduk begitu berpengaruh terhadap otak. Studi pada 2018 yang diterbitkan di PLOS One menemukan terlalu banyak duduk dikaitkan dengan perubahan di bagian otak yang penting untuk memori.
Peneliti menggunakan pemindai MRI untuk melihat medial temporal lobe (MTL) atau wilayah otak yang membuat ingatan baru pada orang usia 45-75.
Hasil pemindaian dibandingkan dengan lama rata-rata orang itu duduk per hari.
Hasilnya, mereka yang duduk paling lama memiliki wilayah MTL lebih tipis. Peneliti menyebut penurunan MTL jadi awal penurunan kognitif dan demensia.
Tanzi menyarankan untuk bergerak setelah 15-30 menit duduk. Jika perlu, atur alarm agar duduk tidak kebablasan.
3. Jarang bersosialisasi
Jarang bersosialisasi bisa bikin cepat pikun. Kesepian dikaitkan dengan depresi dan risiko Alzheimer lebih tinggi serta penurunan kognitif.
Studi pada 2021 di The Journals of Gerontology: Seri B menemukan orang yang kurang aktif secara sosial kehilangan lebih banyak lapisan luar otak yang memproses informasi.
Anda tidak harus punya banyak teman, tapi temukan 2-3 orang yang bisa Anda ajak berbagi apa pun.
4. Banyak makan yang manis-manis
Sebaiknya mulai batasi konsumsi gula harian Anda jika ingin menjaga daya ingat tetap tajam.
Sebuah studi dari UCLA menemukan pola makan tinggi gula dapat mengganggu daya ingat Anda.
Salah satu penulis studi, Fernando Gomez-Pinilla, seorang profesor bedah saraf, berkata konsumsi makanan tinggi fruktosa dalam jangka panjang mengubah kemampuan otak untuk belajar dan mengingat informasi.
Kalau suka makan makanan manis setelah makan berat maka, coba ganti dengan buah potong atau sebatang dark chocolate tanpa pemanis tambahan.
5. Begadang
Tak hanya asupan, istirahat memainkan peranan penting terkait daya ingat. Sebaiknya kurangi kebiasaan begadang dan cukupi kebutuhan tidur setiap malam.
Penelitian dalam Sleep edisi Desember 2018 menemukan keterampilan kognitif meliputi ingatan, penalaran, dan pemecahan masalah menurun ketika orang tidur kurang dari 7 jam per malam.
Tanzi menyarankan untuk tidak fokus pada bagaimana cara untuk tidur lebih lama. Namun lakukan pendekatan yang lebih baik dengan memberi diri lebih banyak waktu untuk tidur.
“Buat diri Anda tidur satu jam lebih awal dari biasanya. Ini akan membantu mengurangi waktu larut malam dan memberi otak dan tubuh Anda waktu ekstra untuk mendapatkan tidur yang cukup,” katanya.