Bolehkah Tidur Setelah Sahur? Ternyata Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Bolehkah Tidur Setelah Sahur? Ternyata Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Banyak orang memilih tidur lagi setelah sahur, alasannya rasa kantuk yang masih kuat hingga ingin mendapatkan lebih banyak waktu istirahat sebelum memulai aktivitas. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan, kok bisa?

Sahur adalah salah satu kegiatan yang wajib dilakukan di bulan Ramadan. Saat Sahur Anda disarankan makan berat lebih awal sebelum waktu Imsak datang.

Sahur biasanya dilakukan di jam-jam ‘rawan’ kantuk, antara setengah empat atau jam empat dini hari. Tentunya, ini membuat Anda ingin buru-buru kembali tidur tepat setelah makan sahur selesai.

Sayangnya, jika hal ini terus dilakukan justru ada dampak yang cukup buruk bagi kesehatan. Apa saja? Berikut beberapa alasan kenapa tidur setelah sahur sangat tidak disarankan, melansir berbagai sumber:

1. Risiko asam lambung naik

Langsung tidur setelah makan, termasuk setelah sahur, dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Posisi berbaring mempermudah refluks asam yang bisa menimbulkan sensasi perih di dada (heartburn) dan rasa tidak nyaman di tenggorokan.

Bagi penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), tidur setelah sahur bisa memperburuk gejala yang sudah ada.

2. Memicu gangguan pencernaan (dyspepsia)

Dyspepsia atau gangguan pencernaan sering terjadi ketika makanan belum sepenuhnya dicerna, tetapi tubuh sudah dalam posisi berbaring. Ini bisa menyebabkan rasa penuh di perut, kembung, mual, hingga nyeri di bagian ulu hati.

3. Mengganggu kualitas tidur

Tidur setelah sahur bisa membuat tidur menjadi tidak nyenyak. Proses pencernaan yang masih berlangsung dapat menyebabkan tubuh tetap aktif, sehingga tidur menjadi tidak dalam dan kurang berkualitas.

Akibatnya, saat bangun nanti, tubuh tetap merasa lelah dan kurang segar.

4. Berisiko Berat Badan Naik

Penelitian menunjukkan bahwa tidur segera setelah makan dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak dan kenaikan berat badan. Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk membakar kalori dari makanan yang baru saja dikonsumsi.

Jika pola ini berlangsung terus-menerus, risiko obesitas bisa meningkat.

Apa yang harus dilakukan setelah sahur?

Agar tubuh tetap sehat dan bugar selama puasa, berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan setelah sahur:

1. Berjalan ringan

Berjalan kaki selama 5-10 menit setelah sahur dapat membantu memperlancar pencernaan dan mengurangi risiko refluks asam lambung. Tidak perlu berjalan jauh, cukup berkeliling rumah atau halaman untuk membantu tubuh mencerna makanan dengan lebih baik.

2. Membaca Al-Qur’an atau berzikir

Mengisi waktu setelah sahur dengan membaca Al-Qur’an atau berzikir bisa menjadi alternatif yang menenangkan dan bermanfaat secara spiritual. Selain itu, aktivitas ini juga membantu menjaga kesadaran dan menghindari kantuk berlebih.

3. Menyelesaikan pekerjaan ringan

Jika masih ada pekerjaan rumah yang bisa dilakukan, seperti merapikan tempat tidur atau mencuci piring, ini bisa menjadi cara efektif untuk menghindari tidur setelah sahur. Aktivitas ringan ini juga dapat membantu tubuh tetap segar dan tidak mengantuk.

4. Minum air putih yang cukup

Minum air putih sebelum imsak dapat membantu mencegah dehidrasi saat puasa. Selain itu, konsumsi air juga membantu proses pencernaan agar lebih optimal.

 

(tis/tis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *