Perjalanan diet memang bukan perkara mudah. Terkadang, diet yang telah dilakoni susah payah berujung gagal.
Tapi, apa sebenarnya kebiasaan yang bikin gagal diet?
Pada dasarnya, diet merupakan cara mengatur pola makan. Namun, secara populer diet kerap dikaitkan dengan upaya penurunan berat badan.
Ada banyak cara diet populer yang dikenal di tengah masyarakat. Masing-masing cara diet ini menganjurkan pola makan tertentu yang saling berbeda satu sama lain.
Namun, tak semua orang cocok dengan konsep diet tertentu. Misalnya, si A cocok dengan diet intermittent fasting, tapi belum tentu diet yang sama cocok dengan si B.
Akibatnya, tak jarang program diet yang telah dijalani pun gagal.
Kebiasaan yang bikin gagal diet
Selain salah memilih program, ada juga beberapa kebiasaan yang bikin gagal diet. Apa saja?
1. Tidak mencatat apa yang dimakan
Mengutip Healthline, studi menunjukkan bahwa melacak asupan makanan dapat membantu proses penurunan berat badan.
Orang-orang yang mencatat kalori harian mereka secara konsisten kehilangan lebih banyak berat badan dibandingkan orang yang tidak melakukannya.
2. Makan dengan kilat
Jangan cepat-cepat saat makan. Perlahan saja dan dinikmati. Kebiasaan ini bisa mengganggu program diet.
Mindful eating dipercaya sebagai salah satu cara ampuh untuk menurunkan berat badan. Konsep mindful eating meliputi makan pelan-pelan dan tanpa gangguan.
Mindful eating membantu tubuh mendengarkan sinyal alami yang memberi tahu otak saat perut sudah merasa kenyang.
Banyak penelitian menemukan, makan lebih lambat dan mindful dapat membantu tubuh merasa kenyang lebih cepat hingga membantu upaya penurunan berat badan.
3. Jarang makan protein
Lupa makan protein saat diet bisa jadi bahaya. Protein merupakan nutrisi penting untuk menurunkan berat badan.
Berbagai penelitian menemukan, pola makan tinggi protein dapat membantu menurunkan berat badan dan menekan risiko penyakit jantung.
Gara-garanya adalah kemampuan protein yang bisa bikin tubuh merasa kenyang lebih lama. Protein ditemukan dapat mengendalikan hormon pengatur nafsu makan alias ghrelin.
4. Mager
Secanggih apa pun pola makan yang dilakoni, penurunan berat badan tak akan berhasil jika tanpa aktivitas fisik.
Kamu merasa lebih sering mager alias malas gerak? Ya, jangan kaget jika timbangan berat badan tak kunjung turun.
Aktivitas fisik membantu proses penurunan berat badan dengan meningkatkan proses metabolisme.
Tak perlu pilih olahraga yang rumit, jalan kaki saja pun sudah cukup. Upayakan untuk berjalan kaki setidaknya 30 menit per hari.
5. Masih konsumsi minuman manis
Menghindari asupan gula jadi salah satu kunci keberhasilan diet. Jika Anda masih suka mengonsumsi minuman manis, maka wajar jika berat badan tak kunjung turun.
Yang dimaksud di sini bukan sekadar minuman manis kalengan, tapi juga jus buah. Anda juga perlu membatasi asupan jus buah, apalagi yang mengandung gula tambahan.
6. Kurang tidur
Kurang tidur merupakan salah satu faktor risiko obesitas. Penelitian menunjukkan, kurang tidur dan terlalu banyak tidur berhubungan dengan obesitas.
Orang dewasa umumnya disarankan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam. Bangun pola tidur yang teratur setiap harinya.
7. Jarang minum
Minum air putih juga bermanfaat untuk berat badan. Hidrasi mampu membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
Sebuah meta-analisis menemukan, penurunan berat badan rata-rata sebesar 5,15 persen disebabkan oleh peningkatan asupan air.
8. Memelihara stres
Salah satu faktor yang jarang disadari saat menurunkan berat badan adalah stres. Stres bisa mengganggu program diet yang Anda jalani.
Mengutip berbagai sumber, saat stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Hormon ini membuat hati tak bisa mengubah protein menjadi karbohidrat, yang kemudian disimpan tubuh sebagai lemak.
Stres tak cuma mempersulit proses penurunan berat badan, tapi juga bisa bikin angka timbangan naik.
Untuk menghindari stres yang jadi kebiasaan penyebab gagal diet ini, coba lakukan relaksasi, meditasi, atau menulis jurnal harian.