Mahjong Wins

Mahjong Wins

Mahjong Wins

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Wins

driver ojol di medan menggunakan pola mahjong ways terbaru

inspirasi terbaru di bagikan seorang arsitektur pola mahjong ways

mahasiswi hukum berhasil menggapai cita citanya lewat mahjong

mudah maxwin lewat mahjong ways berkat teknik spin orangtua

mulyono debt collector mencoba mahjong ways penghasilan sampingan

profesi tukang reparasi bukan halangan untuk maxwin di mahjong ways

rayap besi main mahjong ways sambil gergaji tiang listrik

seniman jalanan kembali menginspirasi masyarakat berkat menang mahjong ways

seorang buruh harian menciptakan metode kemenangan mahjong ways

seorang fotografer sukses memotret kesuksesannya lewat mahjong wins

aspek yuridis jual beli surat maxwin pada mahjong ways 2

inovasi pemerintah kota bandung dalam penanganan mahjong ways

pemanfaatan modal kecil pada aspek kebutuhan maxwin 91919191

analisa faktor yang dapat membantu pemain meraih jp hari ini

strategi kemenangan seorang ojol dalam bekerja sambilan bermain mahjong

optimalisasi modal dengan bermain mahjong tanpa takut rungkad

pengembangan sumber daya manusia yang turut membantu kemenangan mahjong wins

faktor penghambat maxwin yang masih dilakukan di mahjong ways 2

perbandingan mahjong ways dan mahjong wins dalam memberikan kemenangan

ekspresi seorang buruh tani asal solo menang mahjong 29292929

Viral Teh Disebut Berbahaya untuk Anak, Benarkah? – BANGSEHAT.COM

Viral Teh Disebut Berbahaya untuk Anak, Benarkah?

Viral Teh Disebut Berbahaya untuk Anak, Benarkah?

Media sosial tengah ramai dengan viral bahaya teh untuk anak. Sebuah unggahan template stories di Instagram mengimbau untuk tidak memberikan teh pada balita.

Template tersebut memperlihatkan resep dari seorang dokter spesialis anak yang menyebutkan bahwa teh dapat menghambat penyerapan zat besi pada anak.

“Mohon tidak memberikan teh kepada anak balita. Karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi yang dapat memicu anemia,” tulis imbauan dalam foto template tersebut.

Template itu juga menyebutkan berbagai manfaat zat besi untuk tumbuh kembang anak. Sang dokter menyebutkan bahwa zat besi membantu perkembangan otak hingga mencegah stunting.

Bahaya teh untuk anak

Faktanya, kabar soal viral bahaya teh untuk anak bisa dibilang benar. Ada beberapa senyawa dalam teh yang perlu jadi perhatian sebelum dikonsumsi si kecil. Berikut di antaranya, merangkum berbagai sumber.

1. Tanin

Teh memang mengandung sejumlah senyawa yang bisa berbahaya untuk tumbuh kembang anak. Hal ini disebabkan oleh kandungan tanin dan oksalat yang umum ditemukan pada minuman berkafein seperti teh.

Tanin sendiri merupakan senyawa yang memberikan warna merah kecokelatan gelap dan rasa teh yang kuat. Tanin adalah salah satu jenis polifenol yang bersifat antioksidan dan anti-inflamasi, yang bermanfaat untuk kesehatan.

Hanya saja, mengutip Very Well Health, tanin dapat menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi dari makanan. Sementara zat besi merupakan salah satu nutrisi penting bagi tumbuh kembang anak.

Selain teh hitam biasa, ada juga beberapa jenis teh lainnya yang mengandung tanin. Di antaranya adalah teh hijau, teh putih, dan teh oolong yang kesemuanya dibuat dari tanaman yang sama Camellia sinensis.

2. Kafein

Beberapa jenis teh, seperti teh hitam dan teh hijau, juga mengandung kafein. Nama terakhir merupakan stimulan yang dapat menyuntikkan energi ke dalam tubuh.

Mengutip WebMD, kafein memengaruhi anak dan dewasa dengan cara yang sama. Hanya saja, dampak kafein pada anak kemungkinan akan lebih mudah muncul dibandingkan dewasa.

Beberapa efek samping asupan kafein di antaranya:

– gelisah,
– sakit perut dan muntah,
– sakit kepala,
– sulit berkonsentrasi,
– sulit tidur
– detak jantung lebih cepat.

3. Sifat diruretik

Masih dari senyawa kafein, konsumsi teh pada anak juga bisa meningkatkan intensitas buang air kecil. Pasalnya, kafein sendiri dikenal bersifat diuretik.

Dengan begitu, asupan teh berkafein bisa memicu dehidrasi pada anak.

Meski demikian, tak ada jumlah kafein yang aman untuk anak di bawah usia 12 tahun. Para ahli hanya menyarankan untuk berhati-hati dalam memberikan teh untuk si kecil.

Dokter spesialis gizi Raissa E Djuanda membenarkan soal viral bahaya teh untuk anak. Hanya saja, menurutnya orang tua tak perlu sepenuhnya menghindari memberikan teh pada anak.

“Jika ingin diberikan pada anak, sebaiknya pilih teh yang tidak terlalu pekat atau teh yang kandungan taninnya lebih sedikit,” ujar Raissa, mengutip detikhealth.

Selain itu, pemberian teh pada anak juga bisa dilakukan setidaknya 1-2 jam setelah makan. Jangan berikan teh saat perut si kecil kosong.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *