Masih banyak orang tua menganggap wajar anak-anak yang kelebihan berat badan. Padahal, obesitas yang terjadi saat anak-anak berisiko lebih tinggi menderita sakit jantung di usia muda.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subsepsialis jantung dan pembuluh darah kardiologi intervensi di Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah, Johan Winata mengatakan anak obesitas jangan dibiarkan. Sebab ada berbagai penyakit yang mengintai mereka, salah satunya penyakit jantung di usia muda.
“Tinggi, risiko anak-anak ini menderita penyakit jantung di usia muda sangat besar risikonya,” kata Johan ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (27/5).
Obesitas, kata Johan, sama dengan menumpuknya lemak di tubuh yang bisa menjadi plak di pembuluh darah. Semakin banyak plak terbentuk, maka pembuluh darah akan semakin tertutup, terutama saluran yang menuju ke jantung.
Ketika hal ini tidak ditangani, maka saat anak memasuki usia 20-an, dia akan terkena serangan jantung atau bahkan penyakit jantung.
Faktor-faktor itu kata Johan yakni keturunan, diabetes, darah tinggi, kolesterol, dan menjalani gaya hidup yang tidak sehat.
“Misalnya dia perokok, terus makan-makanan tinggi garam dan lemak berlebihan, serta dia menjalani hidup sedentari. Terkena (penyakit) jantung di usia 20 tahun-an pasti ada,” kata dia.
Menurut Johan, penyakit jantung di usia muda memang bukan lagi isapan jempol semata. Dia sendiri mengaku memiliki beberapa pasien penyakit jantung di usia 20 tahunan.
“Saya ada beberapa (pasien) masih muda. Dan mereka ini jantungnya bukan karena bawaan, tapi gaya hidup. Jadi jangan disepelekan mentang-mentang masih muda menganggap aman dari (penyakit) jantung,” katanya.